Tak ada yang mampu meminta kapan lingkaran hitam menjadi
bagian yang harus ditempati. Tak ada yang pernah tahu bagaimana waktu merenggut
detak yang sejatinya hanya tersisa sepersekian detik. Jika saja waktu tiada
mengenal akhir, takkan ada kepergian yang serta merta menyeret kehilangan yang
nista, mencerabut semua kesakitan menyisakan peluh dan airmata berurai.
Waktu
akhir itu ada, kematian itu terjadi.
Meninggalkan....
segalanya harus ditinggalkan...
Terlalu bebal jika
harus terisak, berlarut-larut dalam kepergian yang tak seorangpun
menginginkannya. Siapapun tak ada yang mengharapkannya.
Namun terkadang,
kepergian itulah yang membuat jiwa pemiliknya menjadi lepas, terbebas dari
segala amunisi dunia yang mencekat.
Jika saja, tawa yang
menjadi pengiring kepergian tak pernah diimbuhi dengan kemurungan, dan tak ada
yang mencemoohnya opera jenaka. Kepergian itu tentu kan berjalan gontai, ringan
menjabat tangan kematian.
2 komentar:
kematian itu ada bagi yang terlahirkan.
bukan sekarang tapi pasti.
tak perlu mencari karna akan bertemu.
biarlah fajar menjadi senja.
hanya ingatan siang yang mengingatnya.
menari, berlari mengejar, bayang semu.
kita ada karena kita berfikir kita ada.
Terimakasih, postingan-nya sangat bagus sekali. Senang sekali berkunjung ke blog anda. saya bantu share ya gan? semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Amin :D :D
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar